MULTITASKING BIKIN KITA PRODUKTIF? SCIENCE SAYS OTHERWISE

Kita hidup di zaman yang memuja produktivitas. Rasanya, kalau belum melakukan tiga hal sekaligus dalam satu waktu, kita merasa kurang maksimal. Dengerin podcast sambil nyuci piring. Balas chat kerjaan sambil makan siang. Ngerjain tugas sambil buka YouTube. Multitasking seolah jadi kemampuan super yang bikin kita terlihat cerdas, cepat, dan efisien. Tapi pertanyaannya: benarkah multitasking bikin kita lebih produktif?

Jawaban singkatnya: tidak. Dan sains sudah lama membuktikannya.

Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa orang yang sering multitasking justru memiliki performa kognitif yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang fokus pada satu tugas. Otak manusia pada dasarnya tidak dirancang untuk mengerjakan dua hal kompleks sekaligus. Yang sebenarnya terjadi saat kita multitasking adalah otak berpindah fokus dengan cepat dari satu tugas ke tugas lain dan setiap perpindahan itu menguras energi dan waktu.

Fenomena ini disebut dengan “task-switching cost”. Artinya, saat kita berpindah dari mengetik laporan ke membuka notifikasi WhatsApp, otak butuh waktu untuk menyesuaikan ulang fokus dan memproses ulang konteks. Proses ini kelihatannya sepele, tapi saat dilakukan berulang-ulang sepanjang hari, beban kognitifnya besar. Kita jadi lebih mudah lelah, lebih banyak melakukan kesalahan, dan justru menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas.

Multitasking juga berdampak ke kualitas perhatian dan daya ingat. Studi dari University of London bahkan menunjukkan bahwa multitasking bisa menurunkan IQ sementara hingga 10 poin setara dengan kurang tidur semalaman. Jadi, bukan cuma bikin hasil kerja kurang optimal, tapi juga bikin kita jadi versi yang lebih “pelupa dan tidak fokus” dari diri sendiri.

Ironisnya, multitasking sering bikin kita merasa sibuk, tapi bukan berarti efektif. Kita mungkin terlihat aktif, tapi tidak benar-benar hadir. Kita mengerjakan banyak hal, tapi tidak menuntaskan apa pun dengan utuh.

Jadi, kalau kamu ingin benar-benar produktif, berhentilah mencoba jadi manusia super. Latih diri untuk hadir sepenuhnya di satu tugas. Karena ternyata, doing less with more focus jauh lebih berdampak daripada doing more with scattered attention.

Komentar